Tuesday, September 25, 2018

Tanam Modal di Bandara Komodo, Investor Bisa Kantongi Rp 5 Triliun

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengundang investor swasta untuk mengembangkan Bandara Komodo, Labuan Bajo. Hal ini agar pendanaan dari pengembangan tersebut tidak mengandalkan anggaran pemerintah.

Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti mengatakan, kebutuhan investasi untuk proyek ini mencapai Rp 3 triliun. Ini terdiri dari Rp 1,17 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan Rp 1,83 triliun untuk belanja operasional (operational expenditure/opex).

"Jadi capex-nya Rp 1,17 triliun, opex Rp 1,38 triliun,‎" ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Namun demikian, lanjut dia, pendapatan atau pengembalian investasi proyek ini akan berasal dari tarif layanan pengguna jasa fasilitas bandara (user charge) yang bisa mencapai Rp 5,84 triliun dengan masa konsesi 25 tahun.

‎"User charge masa konsesi 25 tahun sekitar Rp 5,84 triliun. Return of equity sekitar 16,18 persen," ungkap dia.

Polana meyakini, penanaman modal untuk pengembangan Bandara Komodo akan menguntungkan bagi investor. Sebab, pemerintah tengah mengembangkan kawasan ini menjadi destinasi wisata prioritas yang akan mendatangkan banyak wisatawan baik domestik maupun internasional.

‎"Bandara ini sudah dikelola dengan kelas 2, masih domestik. Banyak permintaan internasional. Potensinya pun besar. Pada 2016 Kementerian Pariwisata menetapkan Labuan Bajo jadi kawasan strategis pariwisata dan jadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas," tandas dia.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3651947/tanam-modal-di-bandara-komodo-investor-bisa-kantongi-rp-5-triliun
Share:

0 Comments:

Post a Comment