Hanya saja menurut Hutomo, kemungkinan harimau di dusun itu menyerang manusia masih sangat kecil. Selain usianya masih remaja, harimau itu masih sangat liar sehingga tak ingin berjumpa manusia.
"Beda dengan kasus Bonita (harimau di Pelangiran pada awal tahun 2018), dia menyerang karena sudah terjadi perubahan perilaku. Kalau harimau ini masih alami, liar, dan belum berubah perilaku," terang Hutomo.
Harimau ini disebut enggan bertemu manusia, tambah Hutomo, karena tidak mau masuk ke permukiman. Dia selalu berada di pinggir hutan yang berbatasan dengan dusun dan masuk lagi ketika manusia datang.
"Ternak yang diserang itu berada di pinggir hutan, dilepas warga ke sana untuk mencari makan," kata Hutomo.
Penyerangan ini dianggap wajar melihat usia harimau yang diperkirakan masih setahun. Harimau ini masih dalam pertumbuhan dan mencoba berburu sendiri setelah berpisah dari induknya.
"Harimau muda itu masih suka ke sana ke mari, mencoba mencari wilayah jelajahnya sendiri. Begitu melihat satwa lain, dia berusaha menangkapnya," sebut Hutomo.
Hutomo juga menyebut harimau yang meresahkan warga di dusun itu diperkirakan berusia satu tahun lebih atau masih remaja. Jenis kelaminnya belum teridentifikasi karena petugas belum bertemu langsung.
"Masih kecil dari Bonita (harimau yang menyerang warga awal tahun lalu)," tegas Hutomo.
Simak video pilihan berikut ini:
0 Comments:
Post a Comment