Yudhi mengawali bisnisnya dengan modal Rp 1,5 juta. Ia merangkak dari nol. Pada November 2015, ia menamai produknya Gelang Kopi.
Kopi Kreatif atau Koke muncul ketika ia hendak mematenkan produknya. Oleh sang notaris, ia diminta mencari nama yang merepresentasikan produk turunan kopi. Akhirnya tercetuslah nama itu pada Juli 2016.
Ada sembilan produk turunan kopi yang dihasilkan Koke, meliputi, gelang, tasbih, rosario, kalung, kancing, anting-anting, pewangi kopi untuk mobil, parfum, dan fresh roll on aromatherapy. Harga jual bervariasi mulai dari Rp 35.000 sampai Rp 150.000.
Dalam satu bulan ia membutuhkan satu ton green bean untuk produksi. Omzet yang diraupnya pun tidak kalah mencengangkan, yakni hampir setengah miliar rupiah per bulan.
Saat ini, ia memproduksi Koke di dua tempat, Prambanan dan Bantul. Ia sengaja tidak memiliki showroom untuk memasang produknya dan memilih berjualan secara online. Jumlah pekerjanya sekarang sebanyak 16 orang.
Pemasaran juga melibatkan agen di sejumlah kota. Ada 15 kota di seluruh Indonesia yang menjadi sasaran distribusi Koke, antara lain, Jakarta, Tangerang, Bali, Papua, Gorontalo, Kendari, Makassar, Balikpapan, Semarang, Kudus, Purwokerto, Malang, Ngawi, Bondowoso, dan Jember.
"Sebagian juga jual titip di kafe, hotel, dan kami juga bersinergi dengan BUMN, seperti PT KAI," kata Yudhi.
https://www.liputan6.com/regional/read/3651241/seruput-kopi-sudah-biasa-coba-cara-unik-ini
0 Comments:
Post a Comment