Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan Indonesia akan mengimpor gas pada 2019.
Upaya menghindari hal tersebut pemerintah sedang meningkatkan investasi agar produksi gas nasional meningkat.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan, Indonesia sedang menghadapi kesenjangan antara pasokan minyak dan gas nasional seiring kenaikan permintaan. Kondisi ini yang membuat Indonesia diprediksi akan memulai impor gas pada 2019.
"Hari-hari ini, gas untuk keperluan rumah tangga meningkat secara signifikan," kata Djoko, dalam Konferensi dan Pameran Infrastruktur Gas Indonesia ke-7 (IndoPIPE 2018) pada Selasa (25/9/2018).
Upaya memenuhi permintaan, pemerintah mengejar target dalam meningkatkan cadangan dan produksi migas nasional, serta mengembangkan infrastruktur gas nasional.
Pemerintah Indonesia saat ini bekerja keras untuk menarik lebih banyak investor berinvestasi di sektor migas.
"Dengan demikian Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM, dalam upaya untuk mempromosikan lebih banyak investasi dalam eksplorasi minyak dan gas nasional secara besar-besaran," tuturnya.
Dia pun menyebutkan sejumlah faktor telah menyebabkan menurunnya investasi di sektor migas. Seperti regulasi yang tumpang tindih, stimulus insentif yang rendah, sumur minyak yang matang dan pergeseran cekungan ke bagian timur Indonesia dan perairan dalam.
"Kami sekarang tengah menarik kembali investasi di industri minyak dan gas," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3652197/ri-diprediksi-impor-gas-pada-2019-pemerintah-gencar-cari-investor
0 Comments:
Post a Comment