Sementara itu, faktor lain yang dapat mendorong iklim investasi adalah integrasi kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Dan yang berikutnya adalah faktor dari kebijakan supaya kebijakan pereknomoian yang dicanangkan, yang ditetapkan oleh pemerintah pusat diikuti juga oleh pemerintah daerah dengan lebih terintegratif," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan upaya mengerek pertumbuhan ekonomi mesti didukung oleh strategi jitu, terutama di bidang investasi.
Keadaan ekonomi global yang penuh dengan gejolak dan tantangan harus memotivasi Indonesia untuk membuat strategi pembangunan ekonominya sendiri.
"Kita tidak bisa hanya berharap, berdoa semoga tidak ada gangguan global. Semoga permintaan ekspor kita meningkat. Doa itu penting, tapi strategi, effort tidak kalah penting," ujar dia pada Kamis 23 Agustus 2018.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang meningkat di kuartal II 2018, menurut dia tidak bisa dijadikan penyokong utama pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ketika BPS bilang pertumbuhan konsumsi di atas 5 persen kita semua lega. Satu karena kita menganggap daya beli masyarakat sudah pulih, kedua karena memberi dampak ke pertumbuhan ekonomi total," kata dia.
Dia mengatakan, bila menilik negara berkembang lainnya, seperti China, investasi yang tumbuh baik akan memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi.
"Sebenarnya jawabannya di investasi. Sebenarnya sudah agak membaik di triwulan III tahun lalu 7 persen. Data terakhir kembali lagi di kisaran 5 persen," ujar dia.
"China rata-rata di atas 10 tahun berturut-turut tumbuh dua digit. Apa ini karena orang China gila-gilaan konsumsi, enggak juga. Yang gila-gilaan satu ekspor. Kedua investasi mereka luar biasa. Ini pentingnya kita membuat strategi investasi," imbuhnya.
Meskipun demikian, untuk menyusun strategi investasi yang moncer diperlukan dukungan data yang baik. Pemerintah tidak salah dalam mengambil kebijakan.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3652089/rupiah-harus-di-bawah-15000-per-dolar-as-biar-iklim-investasi-cerah
0 Comments:
Post a Comment