Wednesday, October 24, 2018

Persediaan Turun, Harga Minyak Bervariasi

Liputan6.com, New York - Harga minyak Amerika Serikat (AS) naik moderat usai beberapa hari tertekan. Hal itu didorong penarikan jauh lebih besar dari perkiraan persediaan bensin dan solar AS.

Namun, pelaku pasar khwatir tentang permintaan dunia dan bursa saham global yang tertekan akan kurangi pembelian aset seperti minyak oleh manajer investasi. Pada perdagangan Selasa waktu setempat, harga minyak merosot lima persen karena kekhawatiran tentang prospek ekonomi yang lemah. Sanksi AS terhadap eksportir minyak Iran pun mendukung harga.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 39 sen atau 0,6 persen ke posisi USD 66,82 per barel. Harga minyak Brent melemah 27 sen atau 0,4 persen ke posisi USD 76,17 per barel.

Harga minyak acuan ini dipengaruhi prospek pasokan dunia dan Arab Saudi menyatakan akan meningkatkan produksi dapat kurangi minat beli terhadap Brent.

Departemen Energi AS juga menyatakan, stok bensin turun 4,8 juta barel menjadi 229,3 juta barel pada pekan lalu, level ini terendah sejak Desember 2017. Distilasi yang termasuk diesel turun 2,3 juta barel. Data EIA menunjukkan persediaan minyak mentah naik 6,3 juta barel jauh lebih tinggi dari kenaikan 3,7 juta barel. Harga bensin berjangka AS naik 0,9 persen menjadi USD 1,835 per gallon.

"Isu utamanya harga minyak seiring penurunan pasokan bensin. Pasar bertahan di sana cukup bagus," ujar Analis Price Futures Group, Phil Flynn, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (25/10/2018).

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3675870/persediaan-turun-harga-minyak-bervariasi
Share:

0 Comments:

Post a Comment