Wednesday, October 24, 2018

Kekhawatiran Investor Bikin Wall Street Anjlok

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tertekan sehingga menghapus keuntungan indeks saham Dow Jones dan S&P 500 dalam setahun. Hal itu didorong investor mencari kepastian dan keamanan di tengah kekhawatiran ekonomi dan politik global.

Selain itu sentimen lain dengan melemahnya data penjualan rumah sehingga mendorong kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dan keuntungan perusahaan.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 608,15 poin atau 2,41 persen ke posisi 24.583,28. Indeks saham S&P 500 tergelincir 84,53 poin atau 3,08 persen ke posisi 2.656,16. Indeks saham Nasdaq terpangkas 329,14 poin atau 4,43 persen ke posisi 7.108,40.

Indeks saham CBOE yang mengukur kecemasan investor naik 4,52 poin ke posisi 25,23, dan level ini tertinggi sejak 12 Februari.

Investor mencermati sejumlah masalah termasuk beberapa laporan keuangan perusahaan yang mengecewakan, ketidakpastian atas brexit, spekulasi anggaran Italia dengan Komisi Uni Eropa.

Selain itu, pemilihan kongres Amerika Serikat dan tekanan terhadap Arab Saudi atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

"Kelihatannya lebih panik dan ketakutan karena penjualan terus bergulir," ujar Chris Zaccarelli, Chief Investment Office Advisor Alliance, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (25/10/2018).

Seiring rilis laporan keuangan keluar menunjukkan ada permintaan melambat. Ini ditunjukkan dari hasil produsen chip Texas Instruments dan STMicroelectronics. Selain itu, prediksi mengecewakan dari Caterpillar dan 3M.

Saham Texas Instruments melemah 8,5 persen sehingga dorong indeks Philadelphia Semiconductor turun 6,6 persen. Saham Intel merosot 4,7 persen.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 9,6 miliar saham. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata 20 harian sekitar 8 miliar saham.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3675864/kekhawatiran-investor-bikin-wall-street-anjlok
Share:

0 Comments:

Post a Comment