Seorang bocah Yaman dirawat akibat terjangkit wabah kolera (1/7/2017). (AP Photo/Hani Mohammed)
Badan Anak-Anak PBB UNICEF menyatakan krisis ekonomi Yaman telah memicu kekacauan.
Kekerasan yang tak henti-hentinya terjadi di sebuah kota pelabuhan penting di Laut Merah, berisiko menyebabkan jutaan anak-anak di Yaman dan keluarga hidup tanpa makanan, air bersih dan sanitasi.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu 20 Oktober 2018, UNICEF menyatakan layanan air dan pembuangan limbah terancam hancur karena membubungnya harga BBM akibat merosotnya nilai mata uang negara itu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis 18 Oktober, UNICEF memperingatkan bahwa banyak keluarga yang tidak mampu membeli bahan pangan pokok.
Jumlah warga yang tidak mendapatkan sumber makanan, kini mencapai 18,5 juta orang dan kemungkinan akan melonjak drastis.
Badan PBB tersebut juga menyatakan, kekerasan di kota pelabuhan Hodeida mengancam terhentinya bantuan kemanusiaan.
Perang di Yaman telah berkecamuk lebih dari tiga tahun, mengakibatkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
0 Comments:
Post a Comment