Melalui penelusuran dengan pencari, kabar mengenai sikap Erdogan tersebut tidak dapat ditemukan di situs resmi Pemerintah Turki maupun media yang dapat dipercaya.
Artikel di Asia Satu hanya menyebut "dari sumber yang terpercaya" dan mengaku pesan Erdogan "dikutip dari internet" tanpa menyebutkan atau menautkan sumber asli pernyataan Erdogan tersebut.
Dengan demikian, kabar Erdogan menangis dan pernyataannya terkait pembakaran bendera tidak dapat dipastikan kebenarannya.
Foto Lama
Setidaknya ada dua foto yang digunakan dalam kabar Erdogan menangis ini. Foto pertama yang digunakan oleh artikel di Asia Satu menampilkan Erdogan yang sedang menyeka air matanya dengan tisu. Sedangkan foto yang dimuat di unggahan Yudiraz Aba menampilkan Erdogan yang menangis sambil tertunduk.
Melalui penelusuran gambar, kedua foto yang digunakan sebenarnya merupakan foto yang sudah beredar sejak lama, jauh sebelum insiden pembakaran bendera di Garut.
Foto yang digunakan di Asia Satu merupakan gambar yang diambil dari video Erdogan yang menangis saat mendengar sebuah puisi seperti dimuat di laman berita ynetnews.com.
Dalam berita yang dimuat pada 23 Agustus 2013 itu, Erdogan menangis dalam siaran langsung televisi saat mendengarkan puisi yang ditulis oleh seorang politikus Ikhwanul Muslimin senior Mesir, Mohammed el-Beltagi yang kehilangan putrinya.
Sedangkan, penelusuran pada foto kedua menemukan sebuah unggahan seorang warganet Turki di Twitter yang mengunggah foto serupa pada 4 Agustus 2016.
Hasil penelusuran ini membuktikan bahwa kedua foto yang digunakan dalam situs-situs berita tersebut tidak berkaitan dengan peristiwa pembakaran bendera di Garut.
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3676448/cek-fakta-presiden-turki-menangis-dan-kecam-pembakaran-bendera-hti-di-garut
0 Comments:
Post a Comment