Wednesday, October 24, 2018

Gara-Gara Jamal Khashoggi, Reputasi Presiden Turki Jadi Melambung?

Pemerintahan Turki tampak merancang kampanye informasi soal kasus Jamal Khashoggi melalui bocoran-bocoran ke media terkait fakta-kata kasus ini. Bocoran tersebut jelas melemahkan posisi Arab Saudi dan sekutunya AS.

Pihak Turki menjawab segala bantahan yang dilontarkan Arab Saudi dengan cara membocorkan detail kasus ini ke media lokal secara teratur.

Bocoran informasi itu dikeluarkan hanya pada hari pertama.

Berbagai informasi tersebut disusun dengan hati-hati agar tetap menjadi berita utama. Tujuannya, untuk tetrus menekanan Arab Saudi.

Mulai dari kedatangan sebuah tim dari Arab Saudi beranggotakan 15 orang ke Turki. Informasi bahwa mereka datang dengan dua jet pribadi.

Lalu, rekaman CCTV dari operasi tim tersebut, informasi bahwa salah seorang dari mereka adalah ahli forensik yang membawa gergaji tulang. Serta adanya rekaman audio pembunuhan tersebut.

Kampanye informasi terus berlangsung selama tiga minggu. Yang terbaru yaitu upaya tim Arab Saudi tersebut menutupi jejak mereka dengan menggunakan pria yang menyamar sebagai Khashoggi.

Presiden Erdogan tampak berhati-hati menjaga jarak dari bocoran-bocoran informasi tersebut.

Dia berjanji mengungkapkan "kebenaran apa adanya" tentang pembunuhan yang terjadi awal Oktober ini pada Selasa 23 Oktober 2018.

Pesan yang ingin disampaikan Erdogan dibuat sederhana. Bahwa orang yang memerintahkan pembunuhan harus dimintai pertanggungjawaban.

Orang yang harus bertanggung jawab tersebut tampaknya bukan Pangeran Muhammad.

Sang Putra Mahkota dan Raja Salman kemarin tampak berfoto bersama Salah, salah satu anak Khashoggi, di Riyadh.

Tidak dijelaskan apakah Sang Pangeran meminta maaf atas apa yang dilakukan Arab Saudi terhadap ayah Salah.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/global/read/3675677/gara-gara-jamal-khashoggi-reputasi-presiden-turki-jadi-melambung
Share:

0 Comments:

Post a Comment