“Nggak tahu bahwa atas hujan. Sehingga pas begitu air datang, anak-anak tidak menyadari. Ya kan. Akhirnya tergulung air itu,” ujarnya.
Saat itu lah, seorang warga, Tarno (55) yang juga orang tua salah satu anak yang terseret arus, Iis (11) berupaya menolong anaknya. Tetapi, sayangnya ia pun turut hanyut dan tidak dapat menyelematkan diri.
“Nah, kebetulan ada orang tua satu yang mau menolong anaknya, tapi malah itut terbawa arus juga, meninggal dunia, itu. Sampai malam ini yang belum ketemu ada empat orang,” Wismo menjelaskan.
Rabu malam Basarnas beserta tim BPBD, relawan gabungan serta masyarakat sekitar masih memantau aliran sungai Rajasa. Mereka tak bisa menyisir aliran sungai lantaran arus masih deras dan debit tinggi lantaran terus menerus turun hujan lebat.
“Sekarang, tim BPBD, Basarnas, relawan dan masyarakat masih pantau sungai, dari pinggir-pinggir sungai, karena berat ini,” kata Wismo, Rabu malam (24/4).
Fokus pantauan mulai dari lokasi kejadian perkara (LKP) hingga ke hilir sekitar dua kilometer. Tim SAR gabungan hanya bisa menyusuri pinggiran sungai karena kondisi arus masih sangat berbahaya.
“Pantauan sampai bendungan juga sekitar tiga kilometer. Karena ada kemungkinan korban hanyut sampai ke bendungan,” kata Wismo.
Wismo memastikan jika semua korban tak ditemukan Rabu malam, pencarian akan dilanjutkan pada Kamis pagi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
0 Comments:
Post a Comment