Wujud Ketaatan Umat kepada Allah SWT
Menurut Rasulullah, sahur merupakan wujud ketaatan kita kepada Yang Maha Kuasa. Hal ini bahkan tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayah 187 yang memiliki arti: “Makanlah dan minumlah kalian sampai tampak jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”
Ayat ini secara tidak langsung menganjurkan kita semua untuk makan sebelum berpuasa. Jika telah tertulis demikian di dalam Alquran, artinya sahur bukanlah hal yang bisa kita sepelekan. Meski bukan merupakan ibadah, namun sahur memberikan suatu keutamaan bagi kita untuk menjalankan ibadah selama sehari penuh.
Membedakan dengan Umat Lain
Salah satu berkah sahur di bulan Ramadan yang tak kalah penting adalah sebagai pembeda dengan puasa yang dilakukan oleh umat Yahudi dan Nasrani.
Dari ‘Amr bin Al ‘Ash, Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya:
“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) adalah makan sahur.” (HR. Muslim no. 1096).
Hendaknya kamu makan sahur dengan sederhana dan tidak berlebihan. Hindari mengonsumsi makanan pedas dan minuman dingin. Perbanyak sayur dan buah-buahan. Selain itu, demi kesehatan, setelah sahur sebaiknya tidak langsung tidur. Karena kebiasaan tidur setelah makan dapat membahayakan sistem pencernaan. Posisi berbaring dapat membuat makanan yang baru saja masuk ke lambung berbalik arah menuju atas, yang nantinya dapat menyebabkan asam lambung.
Bangun Pagi Sehingga Bisa Melaksanakan Tahajud
Biasanya kamu makan sahur sekitar jam tiga pagi. Waktu ini merupakan sepertiga malam terakhir yang sangat baik untuk melaksanakan salat Tahajjud. Dengan bangun untuk sahur, kamu bisa menjalankan ibadah sunah ini terlebih dahulu. Setelah itu dilanjutkan dengan makan sahur dan menunggu waktu subuh.
https://www.liputan6.com/ramadan/read/3975138/jadwal-imsak-hari-ini-sabtu-25-mei-2019-dan-keutamaan-santap-sahur
0 Comments:
Post a Comment