Friday, May 24, 2019

Wejangan Ulama di Blitar Usai Kerusuhan 22 Mei

Liputan6.com, Blitar - Sejumlah ulama di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengajak seluruh pihak ikut menjaga kondusivitas pascakerusuhan di sejumlah daerah pada 22 Mei 2019 setelah pengumuman Pemilu 2019 oleh KPU RI.

"Mari kita jaga kondusivitas negara Indonesia. Jika memang ada sesuatu yang terindikasi tidak sesuai aturan, silahkan salurkan lewat lembaga hukum yang berwenang," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Blitar KH Farkhan di Blitar, Jumat (24/5/2019).

Ia menyesalkan adanya insiden yang terjadi pada 22 Mei 2019 di sejumlah daerah. Perbuatan anarkisme tersebut dinilai telah melukai rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Menurutnya, bentrokan yang terjadi antara massa yang menolak hasil keputusan KPU dengan aparat kepolisian hingga berujung pembakaran fasilitas umum telah mencederai perjuangan ulama dan pendiri bangsa. Mereka bersusah payah merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

"Kami mengutuk keras aksi anarkisme yang terjadi di Jakarta maupun di daerah lainnya," ujar dia dilansir Antara.

Ia juga mengungkapkan, mematuhi peraturan perundang-undangan dalam berdemokrasi menjadi sebuah cermin bangsa yang berdaulat dan beradab.

Hal itu juga seiring dengan apa yang telah dicita-citakan pendiri bangsa saat memproklamirkan kemerdakaan Indonesia.

KH Farkhan menambahkan, ketidakpuasan terhadap hasil Pemilu 2019 seharusnya ditempuh melalui jalur hukum dengan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan bukan membuat kegaduhan yang dapat memicu perpecahan.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3975345/wejangan-ulama-di-blitar-usai-kerusuhan-22-mei
Share:

0 Comments:

Post a Comment