Liputan6.com, Jakarta - Ban merupakan salah satu komponen penting dari sebuah kendaraan. Pasalnya, kulit bundar ini satu-satunya bagian dari mobil kesayangan yang bersentuhan langsung dengan aspal atau jalan.
Namun ternyata, masih banyak yang meremehkan fungsi ban. Seringkali tekanan angin ban tidak diperhatikan, padahal dampaknya bisa sangat fatal. Kecelakaan sering terjadi diakibatkan pecah ban, atau kondisi yang sudah tipis.
Sebenarnya, kapan waktu yang tepat untuk mengganti ban Anda? Dilihat dari usia pakai atau kondisi fisik ban?
Seperti melansir laman resmi Hyundai Indonesia, kedua indikator yang disebutkan tadi bisa digunakan. Jika mobil jarang digunakan, patut diketahui jika ban juga mempunyai usia pakai.
Tidak serta merta mobil yang jarang digunakan selama bertahun-tahun, tak perlu mengganti ban karena masih tebal. Kondisi karet tentunya mengalami penurunan. Umumnya, pihak produsen merekomendasikan pemakaian ban selama enam sampai 10 tahun.
Tapi kalau mobil yang digunakan setiap hari dengan rute yang cukup jauh, maka Anda harus perhatikan kondisi ban dari fisiknya. Jika mobil rutin digunakan dalam pemakaian normal, jarak tempuh maksimal biasanya mencapai 40 ribu km.
Untuk tanda-tanda ban yang sudah waktunya diganti bisa dilihat dari kondisi tapak ban, dan hal ini paling mudah terlihat. Apakah ban tersebut masih layak pakai atau sudah menipis. Karena ban yang sudah botak atau aus sangat memengaruhi pengendalian dan pengereman.
https://www.liputan6.com/otomotif/read/3856127/ganti-ban-pilih-patokan-usia-pakai-atau-kondisi-fisik
0 Comments:
Post a Comment