Liputan6.com, Jakarta - Penantian Ansori selama 25 hari tak sia-sia, setelah tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah cucunya yang menjadi korban jatuhnya Lion Air. Kyara Sirine Damendra Giwitri, bayi berusia 1 tahun 3 bulan itu menjadi satu dari 16 korban yang dikenali pada hari terakhir identifikasi dilakukan.
Ansori pun segera memakamkan cucunya itu di Tempat Pemakaman Umum Parit Padang, Sungailihat, Bangka Belitung.
"Ia ini cucu saya, anak pertama dari anak saya Wita dan Rizal, kita makamkan di sini di TPU Parit Padang," ujar pria 54 tahun itu di Sungailiat, Sabtu 24 November 2018.
Namun, hatinya belum tenang. Anak dan menantunya, belum juga ditemukan.
Harapannya untuk menguburkan Kyara langsung bersama anak dan menantunya yang juga menjadi korban Lion Air pun pupus.
"Kami optimistis jenazah anak dan menantu bisa ditemukan dan diidentifikasi, oleh sebab itu kami minta pihak Lion Air untuk terus melakukan pencarian dan proses identifikasi," ucap Ansori.
Ya, pada Jumat 23 November 2018, Polri resmi menutup identifikasi jenazah korban Lion Air yang sudah diterimanya.
"Bahwa kami sudah melaksanakan operasi DVI ini selama 24 hari dan kita sudah berupaya maksimal melaksanakan identifikasi. Hari ini memang kita akan mengumpulkan hasil pekerjaan. Hari ini kita dapat mengidentifikasi 16 penumpang," ujar Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Pol Arthur Tampi di RS Polri, Jakarta, Jumat.
Total, ada 125 jenazah korban kecelakaan Lion Air yang dikenali identitasnya, dengan rincian, pria sebanyak 89 orang dan perempuan 36 orang.
"Untuk kewarganegaraan rinciannya, WNI 123 korban dan WNA ada dua orang, berasal dari Itali dan India," ujar Arthur.
Menurut dia, RS Polri telah menerima 195 kantong jenazah yang berisi 666 bagian tubuh korban. Seluruh bagian tubuh korban kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 itu sudah teridentifikasi.
"Sudah selesai pemeriksaan semua. Itu dari 195 kantong. Kan kita sudah pernah menyampaikan, itu 666 body part yang kita identifikasi," ujar Arthur.
Lalu, bagaimana dengan puluhan jenazah lainnya yang belum ditemukan?
Arthut mengatakan, meski identifikasi 195 kantong jenazah dinyatakan selesai, RS Polri tetap akan menerima dan mengidentifikasi korban Lion Air yang terlambat ditemukan.
"Kami sampaikan bahwa manakala ada body part lagi yang ditemukan, yang kemungkinan ada kaitan dengan kasus JT 610 ini, tetap sebagai pelaksana fungsi untuk proses identifikasi tetap kita laksanakan. Tetapi yang ada, sudah semua kita laksanakan prosesnya," kata Arthur.
https://www.liputan6.com/news/read/3731184/menanti-kabar-puluhan-korban-lion-air-yang-belum-ditemukan
0 Comments:
Post a Comment