Friday, August 24, 2018

Krisis Venezuela di Negeri Berlimpah Minyak

Alih-alih bergerak taktis, Presiden Nicolas Maduro Moros yang berkuasa sejak 14 April 2013 justru kerap menyalahkan pihak asing sebagai biang keladi masalah Venezuela. Belakangan, pemerintahannya mengeluarkan uang baru yang disebut Bolivar Soberano (Bolivar Sovereign atau Bolivar Berdaulat).

Dalam uang baru itu, angka nol dikurangi lima. Jadi, 1.000.000 bolivar hanya menjadi 10 bolivar di uang baru. Namun, uang lama dan uang baru masih sama-sama beredar sampai waktu yang belum ditentukan.

Strategi pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk menahan laju inflasi memberikan masalah baru. Rakyat Venezuela mengaku kebingungan seiring kebijakan pengurangan lima nol dalam nilai mata uang (redenominasi) bolivar.

Sebagai catatan, dalam nilai uang lama, harga barang di Venezuela bisa mencapai jutaan bolivar. Ambil contoh sabun yang mencapai 3,5 juta bolivar atau setara Rp 205 ribu. Atau popok seharga 8 juta bolivar atau Rp 470 ribu (1 bolivar = Rp 0,059).

Kondisi ekonomi yang terpuruk membuat rakyat Venezuela terpaksa membeli daging busuk untuk mendapatkan protein.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/news/read/3627445/krisis-venezuela-di-negeri-berlimpah-minyak
Share:

0 Comments:

Post a Comment