Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana kembali melaksanakan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019. Penerimaan CPNS ini untuk melengkapi penerimaan CPNS tahun sebelumnya.
Sekretaris Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso membenarkan ada rencana pembukaan CPNS. Meski demikian, pihaknya belum menerima laporan dari Kemen Pan-RB.
"Kebijakannya dari Kementerian PANRB dan BKN. Rencana saja, cuma kita belum diberitahu. Yang kemarin sudah selesai," ujar Susiwijono di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (25/1/2018).
Sebelumnya, setelah dinyatakan sukses menggelar rekrutmen CPNS Tahun 2018, pemerintah berencana bakal kembali membuka seleksi CPNS di 2019.
Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin pasca menggelar rapat dengan Komisi II DPR RI terkait evaluasi Hasil Tes CPNS 2018.
Semula seleksi CPNS 2019 bakal digelar Maret nanti. "Tahun 2019 ini Maret nanti ada lagi penerimaan CPNS," sebut dia.
Namun, Syafruddin meluruskan bahwa tes CPNS akan diadakan pada bulan Juni. "Tahun 2019 kita juga akan kembali melaksanakan rekrutmen tapi itu nanti bulan enam," tutur dia pada Kamis (24/1).
Lebih lanjut, ia mengatakan sektor pendidikan dan kesehatan akan menjadi prioritas. "Fokusnya tetap pada tenaga pendidikan dan kesehatan, lebih fokus ke sana," ujarnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka
Jokowi: Rekrutmen PNS Bebas KKN, Anak Saya Saja Tidak Lolos
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) dilakukan dengan sangat transparan. Selain itu standar dan dan prosedur yang ada sangat jelas dan sederhana. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah praktik-praktik korupsi.
Ia melanjutkan, rekrutmen untuk jabatan-jabatan politik perlu adanya penyederhanaan sistem. Langkah tersebut agar ongkos pemilu jadi lebih murah. "Pejabat-pejabat jadi tidak terbebani oleh biaya-biaya pemilu," kata dia di Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Hal tersebut menurut Jokowi bisa memangkas angka korupsi sehingga bisa mendapatkan pejabat-pejabat publik yang integritas tinggi.
Mengenai masalah tranparansi, jokowi mencontohkan mengenai rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dijalani oleh putrinya. Beberapa waktu lalu putri dari Jokowi yaitu Kahiyang Ayu ikut dalam tes CPNS. Namun dalam tes tersebut Kahiyang tidak lolos.
"Itu sebagai contoh rekrutemen CPNS dilakukan sangat terbuka, semua bisa dicek. Snak saya tidak bisa diterima disitu karena emang tidak lulus," kata Jokowi.
0 Comments:
Post a Comment