Liputan6.com, Jakarta Moda transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta dipastikan siap beroperasi secara komersial pada Maret 2019. Pengoperasian ini molor dari rencana awal perseroan yaitu LRT Jakarta dapat beroperasi penuh pada Desember 2018.
Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono menuturkan, molornya target pengoperasian ini disebabkan beberapa alasan. Salah satunya mengenai kajian dari sisi aspek keselamatan bagi penumpang.
Dia menjelaskan, penetapan pengoperasian LRT Jakarta pada Maret bulan depan itu justru telah sesuai prosedural dan tepat waktu.
"Ada hal-hal yang harus kita tekankan bahwa pengoperasian LRT butuh banyak proses pengujian sekaligus untuk memastikan bahwa kehandalan sistem dapat terjamin oleh semua penumpang," ujar dia di Jakarta Timur, Senin (25/2/2019).
Selain itu, dia mengungkapkan, manajemen juga perlu memastikan konstruksi fisik daripada LRT Jakarta telah siap pakai. Kehandalan fisik LRT Jakarta harus dipastikan aman untuk penumpang.
"Kita ingat setelah operasi window sistem itu di malam hari. Jadi memang dipastikan kehandalanya. Untuk depo 5,8 km itu kita siap, kita nantinya bakal melakukan pengujian 5 layang," ujarnya.
Adapun sebagai informasi saja, LRT Jakarta telah memiliki 6 stasiun layang (elevated) yang telah dibangun yaitu Pegangsaan Dua (kawasan Depo), Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome.
Penampakan LRT Jakarta yang Siap Beroperasi Maret 2019
Selain Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta, warga DKI Jakarta dipastikan akan menikmat moda transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta pada bulan depan.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, kondisi LRT Jakarta memang sudah cukup laik untuk disinggahi oleh para penumpang. Selain cepat dan nyaman, LRT Jakarta sudah dilengkapi dengan AC agar pengguna merasa nyaman didalamnya.
Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono menjelaskan, progres pembangunan LRT Jakarta telah mencapai 99,9 persen. Pihaknya mengaku siap mengoperasikan LRT pada bulan Maret 2019.
"Sekarang ini kami sedang mengejar proses pengujian sistem perkeretaapian dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan sertifikasi SDM juga sedang berlangsung serta tim merapat dengan tim kementerian untuk finalisasi SOP perawatan," ujarnya di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Senin (25/2/2019).
Dia melanjutkan, untuk saat ini pihaknya tengah menantikan penetapan tarif LRT Jakarta oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
"Kita belum bisa sampaikan kisaran harganya, karena semua kita tunggu dari Pemprov," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama TransJakarta Agung Wicaksono menerangkan, keberadaan LRT Jakarta ini nantinya ialah upaya pemerintah untuk mengintegrasikan moda transportasi umum.
"LRT ini hadir untuk integrasi. Oleh karena itu kami siap untuk menggandeng MRT dan LRT," tandasnya.
0 Comments:
Post a Comment