Liputan6.com, Garut - Untuk membantu pelajar SMA sederajat tingkat akhir menembus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit, Yayasan Rumah Pelajar, Jawa Barat, melakukan bimbingan sekaligus sosialisasi, di beberapa sekolah di kabupaten Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Aksi kegiatan yang mereka lakukan gratis. Tanpa bayaran sepeser pun mereka mendatangi langsung sekolah dan memberikan bimbingan, informasi, termasuk trik agar lulus PTN unggulan.
Direktur Rumah Pelajar Indonesia Jawa Barat Rizky Sopiyandi mengatakan kegiatan itu merupakan inisiatif organisasi, untuk memberikan informasi kepada pelajar tingkat akhir, agar mendapatkan pemahaman yang cukup, saat pelaksanaan tes masuk masuk PTN dilangsungkan.
“Posisi kami menjembatani keinginan siswa sesuai kemampuan dan minatnya, agar bisa masuk tes di perguruan tinggi,” ujar dia dalam rilis tertulisnya, Minggu (24/2/2019).
Menurutnya, pemahaman serta informasi kuliah yang dibutuhkan pelajar tingkat akhir, sangat penting untuk mengarahkan minat dan kemampuan mereka.
“Dengan upaya itu kami mengetahui minat dan bakatnya siswa seperti apa,” kata dia.
Ada dua hal yang bisa disajikan Rumah Pelajar dalam sosialisasi di lapangan, yakni melalui program riset pendidikan. Program ini dimaksudkan menyajikan informasi pendidikan secara sistemik kepada anggota rumah pelajar.
“Penelitian tersebut tentu sesuai dengan isu yang berkembang di dunia pendidikan,” ujarnya.
Kedua, program workshop pelajar. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari komunitas yang sudah tersegmentasi sesuai minat dan bakat pelajar.
“Dengan demikian akan lebih mudah bagi kami mengasah skill maupun kreatifitas mereka,” ujarnya.
Sebulan Mengemis di Jogja, Turis Inggris Ini Ditangkap
Tutup VideoSosialisasi Anti Hoaks
Selain memberikan sosialisasi dan bimbingan secara gratis, pengurus rumah pelajar pun tak lupa menyempatkan pelaksanaan sosiaslisasi anti hoaks atau penolakan berita bohong bagi pelajar.
“Seringkali para pelajar di Indonesia menjadi korban informasi palsu,” ujar Rizky.
Menurutnya, berita hoaks merupakan musuh terbesar bagi masyarakat terutama pelajar saat ini. Sehingga butuh penyadaran bagi mereka. “Kita tau penyebaran hoaks justru datang dari pengguna internet di kalangan orang tua,” kata dia.
Dengan upaya itu, diharapkan mereka menjadi melek informasi dan terhindarkan menjadi korban pelaku penyebar berita hoaks. “Apalagi pada momentum tahun politik seperti sekarang,” ujarnya.
Yulia, siswi MA Al-Furqon Pangandaran mengakui kehadiran bimbingan sekaligus sosiaslisasi yang diberikan positif. Menurutnya, kegiatan itu dinilai tepat sasaran.
“Kegiatannya seru juga ya, memotivasi kita untuk terus belajar dan mengembangkan minat dan bakat menjadi terasah,” kata dia bangga.
Kegiatan sosialisasi Rumah Pelajar berjalan sejak bulan Januari, dan direncanakan hingga bulan Mei mendatang. Mereka melakukan kegiatan itu di lima regional Jawa Barat yang meliputi sekolah-sekolah tingkat SMA/sederajat di 27 kota/Kab di Jawa Barat.
0 Comments:
Post a Comment